PENGEMBANGAN
E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN KIMIA
Sebagai fasilitator guru semestinya dapat memfasilitasi siswa atau
siswa agar dapat belajar setiap saat di mana saja dan kapan saja siswa merasa
memerlukan. Proses belajar mengajar akan
berjalan efektif dan efisien bila didukung dengan tersedianya media yang
menunjang. Penyediaan media serta metodologi pendidikan yang dinamis, kondusif
serta dialogis sangat diperlukan bagi pengembangan potensi peserta didik,
secara optimal. Hal ini disebabkan karena potensi peserta didik akan lebih terangsang bila dibantu dengan sejumlah
media atau sarana dan prasarana yang mendukung proses interaksi yang sedang dilaksanakan.
menurut Harley, yang menyatakan bahwa e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa
dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan Komputer lain. Sedangkan menurut Learn Frame bahwa e-learning, disebut juga Tb-Learning (Technology-based Learning) adalah sistem pendidikan yang menggunakan semua aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar termasuk jaringan Komputer (Internet, Intranet, Satelit), media elektronik (audio, tv, CD-ROM).
Media dalam
perspektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam ikut
menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab keberadaannya secara
langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadappeserta didik. Dengan keterbatasan yang dimiliki, manusia seringkali
kurang mampu menangkap dan menanggapi hal-hal yang bersifat abstrak atau yang
belum pernah terekam dalam ingatannya. Untuk menjembatani proses internalisasi belajar
mengajar yang demikian, diperlukan media pendidikan yang 26memperjelas dan mempermudah peserta didik
dalam menangkap pesan-pesan pendidikan yang disampaikan. Oleh karena itu,
semakin banyak peserta didik disuguhkan dengan berbagai media dan sarana
prasarana yang mendukung, maka semakin besar kemungkinan nilai-nilai pendidikan
mampu diserap dan dicernanyaKemajuan ICT, proses ini dimungkinkan dengan
menyediakan sarana pembelajaran online melalui internet dan media elektronik.
Konsep pembelajaran berbasis ICT seperti ini lebih dikenal dengan
e-learning.
E-Learning
atau electronic learning kini semakin
merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di
negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang
menggunakan istilah yang berbeda beda dengan
e-learning, namun pada prinsipnya
e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai
alat bantunya. E-Learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang
yang relatif baru di Indonesia. Untuk menyederhanakan istilah, maka electronic learning disingkat menjadi
e-learning. Kata ini terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan
singkatan dari ‘electronica’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’.
Jadi e-learning berarti pembelajaran
dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam
pelaksanaannya e-learning menggunakan
jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.
Dalam
konsep e-learning, tidak saja materi
pelajaran disediakan secara online, tetapi juga ditandai dengan adanya suatu sistem
(berupa software) yang mengatur dan
memonitor interaksi antara guru dan siswa (dosen dengan siswa), baik bersifat
langsung (synchronoius) atau tertunda (asynchronoius). Dalam
e-learning sistem ini dikenal dengan istilah LMS/CMS (Learning/Course
Management System). Software LMS
komersial yang populer diantaranya adalah WebCT, Blacckboard, TopClass,
eCollege. Sedangkan yang merupakan open source yang banyak dikenal di antaranya
adalah Dokeos (yang dipakai UNEJ) dan Moodle. LMS/CMS tidak saja menyediakan
ruang bagi dosen untuk menaruh materi pelajaran tetapi juga menyediakan
fasilitas lain seperti komunikasi langsung
(chatting, teleconference, video conference), komunikasi
Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
Ada beberapa keunggulan e-learning dibandingkan dengan model
pembelajaran konvensional di antaranya adalah:
a.
Pembelajaran jarak jauh,
e-learning memungkinkan pembelajar untuk
menimba ilmu tanpa harus secara fisik
menghadiri kelas.
b.
E-Learning dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran.
c.
E-Learning menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program
studi atau program pendidikan.
d.
E-Learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan atau
materi, peserta didik dengan dosen, guru, instruktur maupun sesama peserta
didik.
e.
Fleksibilitas dari sisi waktu dan tempat. Suasana tidak menegangkan. Dengan e-learning suasana belajar tidak menegangkan seperti tatap muka langsung.
Siswa lebih berani melakukan latihan online karena tidak takut malu atau
dibentak kalau melakukan kesalahan.
f.
Mudah meremajakan materi. Berbeda dengan meremajakan materi pelajaran
yang tersusun dalam bentuk buku cetak, materi
online dapat diremajakan setiap saat.
g.
Peserta didik dapat merasa senang dan tidak bosan dengan materi yang diajarkan
karena menggunakan alat bantu seperti video, audio dan juga dapat menggunakan
alat bantu seperti komputer bagi sekolah yang sudah mempunyai peralatan
komputer. Selain memiliki beberapa keunggulan, pemanfaatan e-learning pun memiliki beberapa kekurangan
yakni :
a.
Terutama dari sisi kebutuhan
investasi jaringan pendukung dengan perangkat lunaknya. Untuk dapat
memperoleh manfaat yang optimal dari e-learning dibutuhkan dukungan jaringan
yang tepat dan stabil.
b.
Guru banyak yang belum siap menggunakan metode e-learning dan masih
belum terampil menggunakan
fasilitas seperti video dan komputer.
c.
Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini belum bisa diterapkan.
d.
Keterbatasan jumlah Komputer yang dimiliki oleh Sekolah juga menghambat
pelaksanaan e-learning.
e.
Kehadiran guru sebagai makhluk yang dapat berinteraksi secara langsung dengan
para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik E-Learning ini.
Langkah-langkah Penyusunan Program
Sistem Pembelajaran Berbasis
E-Learning yaitu :
a.
Perencanaan Awal
1. Mengidentifikasi tujuan,
kebutuhan dan masalah yang muncul dalam pembelajaran.
2. Analisis karakteristik siswa
yang akan menggunakan dan pelajari materi yang akan dikembangkan.
3. Mempertimbangkan strategi
pembelajaran.
b.
Menyiapkan Materi
1. Menguasai materi dan metodologi
pengajaran.
2. Menguasai prosedur pengembangan
media.
3. Menguasai teknik pemograman
komputer.
4. Mengetahui keterbatasan
komputer.
c.
Mendesain Paket Program Pembelajaran
Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah memperkenalkan materi baru untuk melengkapi atau menguatkan
pelajaran yang telah berlangsung dengan media lain.
d.
Menvalidasi Paket Program Pembelajaran Memvalidasi paket program
membuktikan validitasnya secara empiris lewat uji lapangan pada paket program yang dikembangkan. Paket program
diuji-cobakan dengan memilih sampel yang representatif. Program pembelajaran
perlu memperhatikan:
1.
Kebenaran bahan ajar.
2.
Ketepatan antara program dengan populasi pengguna.
3.
Kesederhanaan program.
4.
Efisiensi penggunaannya.
5.
Reliabilitas